Bogor, zonajabar.com – Proyek pembangunan jalan rabat beton di Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, menuai kritik keras dari masyarakat setelah kondisi jalan yang baru selesai dikerjakan sudah mengalami kerusakan. Jalan yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) TA 2025 itu kini retak-retak dan berdebu, memicu dugaan adanya praktik curang dalam pelaksanaannya.
Proyek yang berlokasi di Kampung Pamuruyan RT 03 RW 02 ini memiliki panjang 321 meter dan lebar 2,5 meter. Dengan total anggaran mencapai Rp125 juta, proyek ini seharusnya meningkatkan infrastruktur lokal. Namun, baru tiga hari rampung, permukaan jalan sudah menunjukkan keretakan signifikan dan debu tebal, yang mengindikasikan kualitas pengerjaan yang buruk.
Kondisi ini sontak memunculkan kecurigaan bahwa pihak pelaksana sengaja mengurangi kualitas bahan demi meraup keuntungan pribadi, tanpa memedulikan manfaat jangka panjang bagi warga.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Vosi, Aslan, mengecam keras temuan ini. “Baru beberapa hari selesai dikerjakan, sudah muncul retakan di permukaan jalan. Ini jelas patut dipertanyakan kualitas pengerjaannya,” ujar Aslan pada Senin (18/08/2025).
Menurutnya, kondisi jalan yang rusak sebelum digunakan oleh kendaraan apa pun adalah bukti kuat adanya masalah. “Inilah dampak jika anggaran diduga dikorupsi. Jalan belum dilintasi kendaraan, tapi sudah retak. Ini sangat memprihatinkan,” tambahnya.
Kerusakan yang terjadi begitu cepat ini semakin memperkuat indikasi bahwa pengerjaan proyek betonisasi jalan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Masyarakat kini menuntut transparansi dan audit menyeluruh terhadap proyek ini agar uang rakyat tidak disalahgunakan. Mereka berharap pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam dugaan praktik korupsi ini.
